Pasar Murah Pemko Batam Diserbu Warga, Sejumlah Komoditas Ludes Sejak Pagi

Batam – Pasar murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Batam di fasum RW 12 Kavling Senjulung, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Selasa (16/9), dipadati warga sejak pagi. Antusiasme tinggi membuat sejumlah komoditas cepat habis, terutama daging, cabai, bawang, dan telur.

Sejak pukul 09.00 WIB, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi pasar murah untuk berburu kebutuhan pokok dengan harga lebih rendah dibanding pasaran. Suasana ramai membuat antrean panjang tak terhindarkan.

Read More

Salah satu warga, mengaku terbantu dengan adanya pasar murah meski beberapa harga hampir sama dengan pasar tradisional. “Tadi daging murah, cuma Rp75 ribu per kilogram. Telur juga lebih murah, Rp53 ribu per papan, biasanya di pasar bisa Rp56 ribu. Tapi cabainya cepat sekali habis,” ujarnya.

Hal serupa dialami Eka, warga lainnya. Ia datang sekitar pukul 11.00 WIB, namun sejumlah barang yang dicari sudah tidak tersedia. “Daging dan cabainya sudah habis. Padahal harganya jauh lebih murah, daging cuma Rp75 ribu per kilogram,” kata Eka.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau, mengatakan operasi pasar murah ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga sekaligus mengendalikan inflasi.

“Sesuai arahan Wali Kota Batam, Bapak Dr. Amsakar Ahmad, dan Wakil Wali Kota, Ibu Li Claudia Candra, kegiatan ini harus rutin digelar minimal dua bulan sekali,” ujarnya.

Menurut Gustian, harga kebutuhan pokok di pasar murah sudah disubsidi sehingga lebih rendah dari harga pasaran. “Telur kami jual Rp53 ribu per papan, sementara di pasar bisa sampai Rp60 ribu. Ada juga beras, minyak goreng, cabai, hingga LPG 3 kilogram,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk wilayah Nongsa saja, gas LPG didatangkan hingga tiga truk. Meski tanpa pembatasan jumlah pembelian, stok tetap cepat habis karena tingginya minat masyarakat. “Arahan Pak Wali Kota jelas, tidak ada pembatasan. Semua kebutuhan masyarakat untuk satu sampai dua bulan ke depan diusahakan terpenuhi,” kata Gustian.

Pasar murah ini berlangsung tiga hari, 15–17 September 2025, dengan enam titik lokasi di enam kecamatan. Setelah di Batu Ampar dan Nongsa, kegiatan berlanjut ke Sei Beduk. Pada hari terakhir, Rabu (17/9), pasar murah dipusatkan di Lapangan Parkir Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Tanjung Uncang, serta Lapangan Bola Kampung Tua Tembesi, Kecamatan Sagulung.

Selain menjaga daya beli, operasi pasar murah juga menjadi langkah pemerintah daerah menekan inflasi Batam yang kini berada di kisaran 0,8 persen. “Harapannya, kegiatan ini bisa membantu masyarakat menjelang kebutuhan besar, termasuk Natal dan Tahun Baru. November nanti, akan ada pasar murah khusus sembako di 12 kecamatan,” tutup Gustian.

Related posts