Batam – Vape kian populer di kalangan anak muda. Namun di Kepulauan Riau, tren itu berubah menjadi ancaman serius. Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepri mengungkap ribuan cartridge rokok elektrik berisi narkotika yang masuk lewat pelabuhan internasional. Polisi menilai modus penyelundupan cairan vape ini semakin canggih dan berisiko menjerat banyak pengguna.
Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri, Komisaris Besar Anggoro Wicaksono, mengatakan sulit membedakan vape legal dengan yang sudah dicampur zat terlarang. “Secara kasat mata tidak bisa dibedakan. Belum ada aturan yang melarang penggunaan vape di Indonesia,” ujarnya.
Menurut Anggoro, perbedaan justru terlihat dari cara penjualannya. Vape legal beredar bebas di minimarket atau toko resmi, sementara vape yang dicurigai mengandung narkotika dijual sembunyi-sembunyi. “Kalau ada yang menawarkan secara diam-diam, patut dicurigai. Apalagi dari orang yang tidak dikenal,” katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Ditresnarkoba Polda Kepri menggagalkan penyelundupan 4.693 cartridge berisi narkotika dan obat keras. Sebagian besar berasal dari Malaysia, masuk melalui pelabuhan internasional di Batam. Polisi bahkan menyingkap dugaan keterlibatan oknum syahbandar dalam kasus ini.
Modus penyelundupan pun beragam. Salah satu yang terungkap, seorang warga Malaysia menyuntikkan cairan narkotika ke liquid vape biasa. “Cairan itu diteteskan, sekitar delapan sampai sembilan tetes untuk satu cartridge. Setelah dipakai, barulah terasa efek narkotikanya. Jenisnya sinte gorila,” kata Anggoro.
Selain itu, aparat juga membongkar laboratorium narkoba di Apartemen Harbour Bay Residence. Dari lokasi tersebut, polisi menyita ribuan butir ekstasi, sabu, ketamin, hingga ratusan liquid vape berisi etomidate.
Fenomena ini menimbulkan keresahan di masyarakat. Sejumlah pengguna vape di Batam mengaku khawatir liquid yang mereka beli ternyata mengandung zat berbahaya. Orang tua pun cemas anak-anak muda menjadi korban peredaran vape narkotika.
Menanggapi hal itu, Anggoro mengimbau masyarakat lebih berhati-hati. “Bagi yang menggunakan vape, belilah hanya di tempat resmi. Jangan mudah percaya penawaran dari orang yang tidak jelas. Itu sangat berisiko,” tegasnya.
Soal dampak kesehatan, Anggoro tidak menampik kemungkinan buruknya. Namun ia menyebut penjelasan lebih rinci ada pada ahli medis. “Kemungkinan besar akan menimbulkan efek buruk juga, tapi itu bisa dijelaskan lebih detail oleh dokter,” ujarnya.





